"Semoga Pemilikku memampukan aku untuk menemukan keindahan dalam kesederhanaan, dan kebahagiaan dari hal-hal yang biasa." |
‘Pendaki sejati’ yang mendambakan kemenangan hakiki, melintasi batas-batas dan kebiasaan yang mengungkung, mendobrak kebekuan dan mengeksekusi ide menjadi kenyataan. Bagaimana menjadi matang, tenang, dan menang dalam hidup. Dengan berfikir positif, bertindak kreatif dan menjadi pribadi solutif. Dengan rasa senang, sepenuh ridho, betul-betul rela, semua akan berjalan dengan ringan, mudah, bergairah, bersemangat tanpa dipaksa-paksa. –Pak Solihin
Ridhakan diri pada Allah Rabbul Izzati. Ridha dengan apapun pemberian Allah, ridha dengan
bakatnya dan kemampuannya masing-masing, lalu fokus saja pada kelebihan bukan
terus menerus menyesali kekurangan. –Renungan-
***
Ini adalah cerita Abdullah bin Suwaid al-Manqary
tentang Qais bin Ashim didetik terakhir kehidupannya. Qais memanggil
ketigapuluh anaknya yang kesemuanya lelaki dan berwasiat.
Qais meminta tabung penyimpan anak panah dan memanggil
anaknya yang paling besar, lalu ia berkata “Keluarkanlah satu anak panah dari
tabung ini”
Maka anaknya mengeluarkan satu batang anak panah .
kemudian Qais berkata, “Patahkan!”
Anaknya pun mematahkan anak panah itu, lalu Qais
berkata, “keluarkan dua batang anak panah!”
Anaknya mengeluarkan dua batang anak panah . Qais
berkata, “Patahkan keduanya!”
Anaknya mematahkan Kemudian Qais berkata,
“keluarkanlah tiga batang anak panah!”
Anaknya mengeluarkan tiga batang anak panah . Qais
berkata, “Ikatlah tiga batang anak panah ini dengan tali!”
Maka anaknya mengikat anak panah tersebut. Lalu Qais
berkata, “Patahkan!” tetapi anaknya tak mampu mematahkan. Maka Qaispun berkata,
“wahai anakku, beginilah kalian apabila bersatu padu. Begitu pula kalian jika
bercerai berai.”
Kisah menjelang kematian Qais saya cukupkan sampai
disini. Ada yang perlu kita ambil dari kisah tersebut. Seperti anak panah itu,
pada dasarnya kita lemah namun menjadi kuat bila bersatu. Sehingga meskipun tak
ada yang kita miliki kita dapat menegakkan kepala dengan berwibawa.
Sebaliknya, andaikan seluruh kekuatan dan kelebihan
diberikan kepada kita, tetapi hati kita saling berselisih, maka seluruh
kekuatan itu tidak ada artinya apa-apa. Kekuatan yang begitu besar tenggelam
begitu saja. Mengertikah kamu Vi?
Mengertikah.....
~Aez~
Next Part...
0 komentar:
Posting Komentar