Suatu hari selanjutnya
ditengah kesibukan ngurusin muka yang lagi digandrungi para jerawat dan
ngajakin bayi-bayi gabah belajar berjemur
seorang fans teman sms ngajakin ‘main’. Laahhh… pucuk dimasak
laparpun tiba. Ayyuukkk naah….
Dadah gabah, hari ini main sama bulek-bulek itu dulu
yaa… *lempar caping*
Helm, masker, jaket. Ok
READY…!
“Kemana kita?”
Kemanapun hati dan kaki
ini membawa kita pergi, asal bersamamu pasti semua lebih baik
–Kesurupan Zafran-
|
Jeng..jeng.. Here we
are… |
Tanpa kita
sadari, kita itu selalu berjalan menuju satu titik. Dari SD pingin ke titik
yang disebut SMP, setelah dewasa pingin punya kerja, lalu pasangan, kemudian
anak. Yaah… tanpa kita sadari…. “err… dan
saat ini, apakah ‘titik’ mu itu Vi?” laahhh… masih nanya ki lo, jelas ono..no.
Borobudur. Puncaknya. #plak
“Hanya
denganmulah aku bisa menjadi diri sendiri tanpa harus berjuang menutupi. Menunjukkan
kekurangan tanpa ada beban dihati, ataupun kelebihan yang tak pernah menarik
untuk dijadikan alasan dalam pertemuan. Dan tanpa kusadari, seberapa hebat pun
emosi menguasai hati, tapi kejujuran perasaanku takkan mampu dikelabui”
–Tentang teman-
Aez :
Patung anak baik, jujur deh saya itu gemuk kah?
Patung : Mmm… sebenarnya…
Aez :Hoop…
tidak..tidak.. ndak usah dijawab ding. Guyon aja kok. Hehe..
Ahh…Pada dasarnya, seseorang itu jauh
lebih takut mendengarkan jawaban daripada menyatakan perasaan itu sendiri kok.
*nyengir*
Pada saat seperti itu
tayakan pada saya satu hal “Apa yang kamu takuti?”
“Berhenti dicintai”
Berhenti dicintai sama
Allah sehingga ndak bisa melihat dan mensyukuri MahakaryaNya.
Sebenarnya
apakah itu perasaan? Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, sesak,
tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian? Bukankah dengan seiring berjalannya
waktu semuanya seperti botol kosong yang kusam, begitu-begitu saja, tidak
istimewa. Malah menggelikan jika dikenang.
Sebenarnya,
apakah arti kesempatan? Apa itu makna pilihan? Bagaimana mungkin terkadang kita
menyesal dan ‘galau’ karena sebuah kesempatan atau selembar pilihan?
Sebenarnya,
apakah itu arti sayang? Apakah rasa itu dapat didefinisikan? Bagaimana kita
menakarnya untuk sebuah kepastian?
Sebenarnya,
siapakah yang selalu pantas untuk kita sayangi?
Entahlah, yang
saya tau terlalu banyak didunia ini pertanyaan tentang rasa yang tak dapat
dijelaskan, tetapi kali ini siapa yang peduli, candi ini lebih ganteng dari
semua kata-kata barusan. hehe #jepret
(Pertanyaan Bang Tere yang saya modifikasi disana
sini)
"Pilihlah
suatu waktu untuk dirimu sendiri. Buanglah semua rasa sedih dan kegagalan yang
menjadikan senyummu tak lepas. Bukankah kehilangan sebelum sempat memiliki itu
adalah isyarat kecil bahwa terkadang cinta dan keinginan itu penuh penyamaran
dan tak butuh pengakuan?"
–Tentang
Mimpi-mimpi-
Thanks for take this moment. Like it… :)
Jika kita
bisa tulus tersenyum ketika menceritakan tentangnya, maka siapapun akan sadar
bahwa kita sangat mencintainya. Cinta itu memang rumit kawan, tapi percayalah
tanda-tandanya sangat sederhana. –Tentang Gunung-
Dulu disuatu SD yang
kecil, ada anak kecil duduk dibangku kecil dengan meja yang juga kecil lagi
megang buku (bilang kecil lagi tak tabok nih) pelajaran IPS. Tau tuh lagi
belajar apa tidur. Kalaupun tidur didalam mimpinya dia lagi baca buku itu,
isinya tentang candi-candi. Dan (waktu itu) Borobudur masih jadi satu dari
tujuh keajaiban dunia. Apa anak kecil itu mimpi didalam mimpinya bakal
ngunjungin candi itu? Wooo… tentu aja tidak. Di otaknya ‘Jawa’ itu berasaa
jauuhhh banget. Tah dimana jawa yang ada candinya itu. Namanya juga anak
‘udik’. Yang ditaunya, orang-orang hebat
pasti bisa kesana.*hanya sepotong pikiran anak kecil yang masih bisa
diingat*
Namun apapun itu,
Allah-lah yang menjalankan hamba-hambanya dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan alasannya sendiri.
Akhirnya selesai. Gak terasa ya…
“Gak terasa ya? denger
ya Vi, jangan sampai lu selalu baru sadar pas lu udah kehilangan sesuatu itu.
Karena udah banyak yang ngrasa, namanya kehilangan itu menyakitkan”
-Sketsa obrolan bersama Mbak Ja disuatu sore-
Next trip ga bisa
cerita, kan no pict HOAX toh. Ya wiss… dadahhh…
Thanks for read… ^^
~Aez~