:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :1: :2: :3: :4: :5: :6: :7: :8: :9: :10: :11: :12: :13: :14:

Welcome In my blog

"Kata-kata bisa mengobati atau melukai, memberikan harapan atau merampasnya"

Aez Quote

Not trial and error but trial and learn

Total Tayangan Halaman

Lokinfo

Translate

Tag Cloud

Entry Populer

Sabtu, 08 September 2012

Delete or not?

Saat menulis ini, saya sedang benci-bencinya pada hampir semua tulisan yang saya buat dibulan-bulan terakhir. Terutama tulisan-tulisan dalam blog yang ini.

Manja, nyurhat, cengeng, Arrrgghhh !!!

Terbesit sesaat untuk me-non aktifkan blog. atau rombak ulang (baca : hapus semua isinya). tapi berkat nasehat seorang teman jadinya diurungkan.

Semoga mood ini segera mendapat jalan yang lurus deh. hehe

Dan berharap setelah semua ini saya bisa berproduksi lagi secara aktif. dengan tulisan yang sarat makna dan apik.

Tapi disisi lain jadi sedikit khawatir. kok sekarang jadi bukuers ya (apasih istilah yang pas?)

yeahh..  Hope all will be better soon.. ^^
Read more...
separador

Senin, 02 Juli 2012

My Name Full of Expectancy

“Memberikan nama merupakan hak (kewajiban) seorang Ayah.”

Untuk itulah ketika (dari dulu hingga) saat ini jika ada masalah dengan namaku Bapaklah yang akan pertama kali kumintai pertanggungjawaban. Hari ini misalnya, ketika namaku ‘tersenggol” lagi, Bapak yang sedang nungguin Mama’ (Syafakillah Ma’, pokoknya entah sakit apa itu namanya harus sembuh secepatnya. Kalau ndak, jangan salahkan anakmu ini kalau jadi nekat kesana tanpa persetujuan. Dikira enak cuma bisa (selalu) cemas dapat kabar ba-bi-bu aja. T__T ) jadi kelabakan kerena anak gadisnya nelfon terus langsung nanya “Pak, kenapa kok dulu dikasih nama Vivi?” #dengg..

 Haha,,, sudah seperti yang kuduga, Bapak terlalu pintar jika memberikan nama untuk anaknya tanpa makna. Hmmff… kalau dipikir-pikir malah namaku ini terlalu ‘istimewa’ jika itu terlahir dari fikiran Bapak sendiri. Hehe..

 Vivi Isniawati. Yaaakk.. Cuma dua kata. Dua kata yang full makna. Vivi sendiri tercipta karena proses yang tak sederhana (hallaah…). Ceritanya nih, berhubung saya dilahirkan tepat dipenghujung Ramadhan alias malam hari raya, (jangan salah ya, gini-gini lahirnya diiringi takbir orang sedunia eh... Jadi sudah jadi kewajaran kalau orangnya juga ‘tidak biasa’ (hehe)). Awalnya nama yang akan disandangkan ke anak ‘istimewa’ itu adalah Fitri (ndak bayangin punya nama Fitri o..oa ). Tapi berkat Mama yang ndak terima kalau putrinya itu bakal dikasih nama yang ndak kreatip (Bercanda, alasannya karena waktu itu anak tetangga ada yang namanya Fitri, jadinya Bapak dipaksa untuk mikir lagi) akhirnya setelah proses reinkarnasi yang panjang Vivi lah yang menjadi pilihan.

Menurut Bapak, Filosofi dari Vivi itu adalah kata lain dari Fitri (*krik). Cobalah nah, kurang kreatip dimana juga.. T..T. Tenang-tenang, pada dasarnya Bapak cuma ndak mau menghilangkan esensi dari nama Fitri itu sendiri. (lagi-lagi) kata Bapak Vivi itu artinya sesuatu yang membuat ‘bernafas’ kembali. Pas disuruh nerangin toh malah kemana-mana. Tapi aku sendiri nangkepnya bernafas dalam arti yang luas. “Bapak mau anak bapak yang ini dimanapun dia bisa jadi bermanfaat yang dinanti seperti hari kemenangan (idul fitri) ini”. Haa…. (berkaca-kaca). Toh pada kenyataannya Vivi itu berasal dari bahasa latin yang artinya “KEHIDUPAN”. (keplok-keplok)

Selanjutnya “Isnia”. Ini yang paling simple dan cukup jelas. Isnia diambil dari bahasa Arab Isnaini yang artinya dua. Yap, tepat. Karena saya adalah anak kedua yang keberadaannya dinanti selama kurang lebih 14 tahun. (“yang dinanti, seperti hari idul fitri ini”, hmmff)

Yang terakhir adalah “Wati”. Wati berasal dari bahasa sansekerta yang berarti wanita, pandai dan langit. Kata Bapak biar anaknya jadi wanita yang cerdas dan memiliki hati seluas langit. Langit sendiri banyak makna ituuh.

Vivi Isniawati. Nama dahsyat gabungan dari bahasa Latin, Arab dan Sansekerta. Meski aku tahu, mungkin namaku tidaklah memenuhi syarat sebagai nama-nama utama dan baik dalam tata cara agamaku. Tapi apapun juga itu adalah nama penuh Do’a dari Bapak tercinta yang diamini sepenuh hati oleh Mama. Berharap setiap panggilannya menjadi do’a sepanjang hidupnya.

Masihkah namaku hanya sekedar susunan huruf? No..no..no.. Namaku adalah rangkaian doa teriring seribu harapan dari yang memberikannya… ^____^





Semoga kau benar-benar menjadi si shalihah yang cerdas serta memiliki pengetahuan dan hati seluas langit yang akan memberikan ‘kehidupan’ bagi sekelilingmu sesuai harapan orang tuamu ya Nak.

Amiin…
Read more...
separador
Diberdayakan oleh Blogger.

Salam ^__^

Foto saya
Jogjakarta Hadiningrat, Indonesia
Terkadang tulisan seperti diam, adalah pilihan terbaik disaat hati dan lidah lelah untuk berkata.. Welcome In My Abstract Mind... ^^

Categories

Followers