:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :1: :2: :3: :4: :5: :6: :7: :8: :9: :10: :11: :12: :13: :14:

Welcome In my blog

"Kata-kata bisa mengobati atau melukai, memberikan harapan atau merampasnya"

Aez Quote

Not trial and error but trial and learn

Total Tayangan Halaman

Lokinfo

Translate

Tag Cloud

Entry Populer

Selasa, 18 November 2014

Buncah

Surga dunia adalah duduk sendiri ditemani hujan. Pada malam hari meski tanpa bintang, tanpa bulan apalagi kunang yang nyata-nyata takkan ada karena telah mempersilahkan hujan. Setelah menanggalkan tas dan segala beban yang ada didalamnya. Setelah seharian berjuang demi angka tiga koma. Menyeduh minuman hangat walau kadang tak untuk diminum. Hanya sebagai alasan untuk tetap terjaga. Menunggu dingin sebagai teman bercerita.

Hey, pernahkah kau mendengar kisah tentang orang yang terjebak dengan perasaannya sendiri? Ada buncahan suka disana yang nanti secara teratur dan tiba-tiba akan disadari bahwa itu semua akan menenggelamkan mereka dalam kesemuan. Merasakan apa-apa yang tak pernah ada. Atau ada, tapi tak sebesar yang disangka. Lantas malu pada dirinya sendiri, perasaan yang tak tau apa-apa itu dibunuh, mati lalu dikubur. Tapi, tahukah kamu, bahkan semua reaksi sederhana itu tak semudah saat dituliskan.

Bagi mereka yang sedang terjebak dengan perasaannya, bertemu, tak sengaja bersitatap sepersekian detik bisa menjadi sumber lahirnya tafsiran-tafsiran yang sering membuat buncah. Sebuah pemberian, serangkai SMS sudah cukup mencipta selengkung senyum dengan sejuta alasan yang ada dibaliknya. Padahal, mungkin, semua alasan itu hanya ada dalam kepalanya. Utopis.

Kasihan memang mereka yang sedang terjebak dalam rasa yang dibuat oleh dirinya itu. Jika suatu hari Tuhan mengujiku dengan hal seperti ini maka pilihanku adalah membuat perasaan itu mati. Tak peduli bilapun sebenarnya ia nyata. Rasa itu sebenarnya memang ada, baik dikepalaku atau pada dirinya.

Ah, tapi buat apa aku bercerita ini. Menghabiskan waktuku pada malam dengan hujan yang tak selalu bisa kunikmati sendiri.Hanya saja, perasaan yang amat kubenci itu, katanya bisa saja mampir pada siapa saja, termasuk aku.
Dan katanya juga, sekuat apapun mengelak aku takkan mampu.

Merinding


***

_Aez--

Posko SL-26
Read more...
separador

Tuhan dan Daftar Isi

Tak perlulah kutulis sebuah sajak sebagai penanda dramatis bahwa hidup ini sebenarnya adalah semau-mau Tuhan. Tak perlulah ada puisi, atau elegi yang mendayu-dayu sebagai prasasti yang kelak akan kita tangisi : bahwa dulu kita pernah menyalahkan Tuhan atas kesemau-mauanNya.

Kehidupan seseorang seperti buku yang dicipta oleh Tuhan. Tepatnya buku tanpa daftar isi. Bukan karena Tuhan melakukan kesalahan, tetapi karena Dia memiliki aturan main untuk kita, para tokoh utama pada setiap kisahnya. Aturan main itu –salah satunya- bernama pilihan. Sebuah keputusan yang boleh diambil, tidak pun silahkan.

Tanpa daftar isi itu kita dibiarkan meniti lembar demi lembar. Tanpa tahu potongan hidup seperti apa lagi yang menanti kita didepan. Kita tak bisa melompat pada judul yang kita suka dan meninggalkan yang –katanya- membuat sesak dada. Tuhan itu adil, mana mungkin ia membiarkan kita berbuat curang sedemikian. Karena dalam setiap potongan judul telah Tuhan sediakan cecap rasa yang akan kita mengerti  maksudnya mesti entah kapan.

Membiarkan kita tersaruk-saruk meniti lembar demi lembar penuh air mata atau membebaskan kita berlari dalam kenikmatan yang sering didustakan. Orang bijak mengatakan itu yang disebut menjalani kehidupan. Nikmati setiap langkah dan helaan nafas, pasti ada maksud dari semua yang ia gariskan. Sebab tampaknya Tuhan juga mencipta magis : menciptakan tautan-tautan premis yang tak logis.


Hidup ini memang semau-mau Tuhan, kawan. Tapi percayalah, ia pasti bertanggung jawab atas apa yang Ia lakukan. Asal kau mau mengikuti aturan mainNya maka Ia pun akan menyediakan ending yang jauh lebih indah dari yang kita sangka. Jangan lagi kau risaukan mengenai daftar isi yang tak ada, justru itulah bukti kasih sayang Tuhan pada kita, umatnya yang selalu senang dengan istilah kejutan.

***

_Aez--
Posko SL-26
Read more...
separador

Kali-Pertama



Selalu ada yang menarik saat kali-pertama.
. . .


Aku tak tau jika harus sejauh ini untuk menemukannya. Tersudut dari hingar bingar kerlip lampu kota. Ditempat yang butuh menahan nafas saat menaiki kelokannya. Diantara orang yang tak pernah bermimpi bahkan sekedar untuk bersapa. Dalam rangka tugas mengumpulkan butir demi butir SKS- pula. Parah.

Benar, tak selamanya yang dekat menyadarkan. Justru jarak adalah warna yang tepat untuk melukis rasa. Meski aku tetap tak mengerti bentuk apa yang sebenarnya ingin kugambar. Kotak-kah, bulat-kah?

Benar, tak selalu yang ramai itu menyadarkan. Justru sebentuk sunyi adalah teman yang tepat untuk mendengar. Setiap gelisik bahkan desah yang tertahan. Meski, aku tetap tak fasih dalam menerka. Bahagiakah ia, menangiskah ia?

Aku tak sedang jatuh cinta, juga bukan dalam kondisi patah hati. Jadi tak perlu cemburu atau khawatir yang tak perlu. Aku hanya baru berkenalan, dengan sebentuk harmoni, bernama  metafora.
Sedekat ini,
Untuk kali pertama


***
_Aez—
Posko SL-26
Read more...
separador

Selasa, 04 November 2014

Ombak Emosi

Blog ini berdebu sekali. *cari kemoceng*
Ngintip draf blog isinya gajelas semua. Hanya berupa potongan yang terlalu absurd bila diposting satu persatu. Jadi, meskipun tanpa korelasi, biarlah mereka bersatu di sini. Dan biarkan para hati memainkan harmoninya sendiri. #tsaahh…

***

Bunga mekar dan gugur. Bintang berpendar dan nantinya hancur. Bumi, mentari, bimasakti, bahkan semesta ini, akan tiba hari kala mereka akan mati. Hidup seorang manusia, jika dibanding semua itu tak lebih dari satu kedipan mata.

Dalam kefanaan ini, insan lahir, tertawa, menitikkan air mata, berjuang, terluka, merasa bahagia, menyesak duka, membenci, mencinta. Kesemuanya sungguh singkat. ‘Dan akhirnya, dia jatuh dalam tidur panjang dan dalam yang disebut wafat. Dan kematian bukanlah suatu kesimpulan. Ia hanya sebuah perpindahan. Pintu memasuki hidup diatas hidup. (Shaka, Arayashiki)

--^..^--

Apa susahnya tersenyum? Padahal gerakan dua senti itu bisa merubah banyak hal. Tak perlu pedulikan respon atau tanggapan hasil dari senyum tadi. Yang penting senyum saja…. Tentu.., dengan waktu dan kondisi yang tepat tentu saja. :D

Senyum itu seperti virus. Menular. Seperti bunga pada sebuah pohon. Cantik.  Seperti Es krim untuk hati yang galau. Menenangkan. Pokoknya…engg.. sudahlah… senyum saja.



--^..^--

Menurut penelitian yang belum pernah diteliti wanita bukanlah seseorang yang mudah melupakan seseorang. Mereka hanya pintar dalam membohongi perasaan mereka sendiri.

Kemudian muter lagunya BCL, Cinta Pertama Sunny. Berharap bisa mewek maksimal di bagian “Kau tak sempat tanyakan aku, cintakah aku padamuu…”
Tapi….
*tepokjidat, teringat play list isinya Abu Usamah semua. #gagalgalau

-‘kelakuan seorang teman :D’-

--^..^--

Setiap nikmat yang diberikan Tuhan pada makhluk, dungulah bila iri yang hadir sebagai reaksi. Seperti apapun yang Tuhan gariskan untuk kehidupan, semenyakitkan apapun hal itu, segala kecewa dan luka akan meniada saat kita menginsyafi bahwa, Allah yang maha mengatur. Tak pernah keliru, tak pernah aniaya.

Selama ini aku percaya, rezekiku tak kan diambil orang, amalanku takkan dikerjakan orang. Mengingat semua itu hati menjadi jauh lebih lega. Cukup lakukan yang semestinya dan tunjukkan akhlak terbaik, jangan permalukan Tuhan yang telah memuliakanmu dengan islam.

--^..^--

Jika jodoh adalah bagian dari rizki, boleh jadi berlaku pula kaidah yang sama. Sosok itu telah tertulis namanya. Tidak tertukar dan tak mungkin salah tanggal. Tetapi rasa kebersamaan, akan ditentukan oleh bagaimana adab dalam mengambilnya. Bagi mereka yang menjaga kesucian, barakah Allah terjanjikan. Bagi mereka yang mencemarinya dengan hal-hal yang mendekati zina, ada kenikmatan yang hilang meski taubat Allah selalu bukakan. Karena, jelas sangat berbeda, yang diulurkan penuh keridhaan atau yang dilempar penuh kemurkaan. Meskipun dapatnya, ya itu juga.

Menjaga kesucian, bolehlah setiap orang memiliki caranya masing-masing. Tapi bagi saya yang kolot nan kurang berilmu, dengan serendah-rendahnya memahami tingkat ‘kekuatan’ hati, terkadang memang harus melakukan hal ekstrim untuk mensukseskan itu semua. Dia lebih tau tentang apa yang kita lakukan dan usahakan. Tak perlulah menurut orang yang harus begini dan begitu. Kalau memang jodoh, ya jodoh saja. Kalau tak jodoh, ya sudah. Allah lebih tahu, simple begitu, Iya kan?



--^..^--

“Saat kamu memberikanku minum, tak salah kan bila minum itu kuberikan untuk orang lain? Toh sudah punyaku. Karena menurutku minuman itu lebih cocok untuknya. Terlalu istimewa buatku. Bahkan sekedar untuk ditawari. Lagian aku juga sedang berpuasa. Harus menunggu bedug untuk menikmatinya. Itu kan memakan waktu. Jadi, bukan berarti aku tak suka. Ah, pahamlah, jangan tersinggung, aku hanya seseorang yang memiliki sifat seperti itu.”

-Part Amigdala-

--^..^--

Kita mengaku beriman kepadaNya, yakin betul Dia akan memenuhi janjiNya. Kita menyatakan beriman kepada Allah yang maha pemurah, tapi kita amat bakhil kepada sesama. Bahkan hak orang lain pun tak kita keluarkan. Tipisnya keimanan. Disitulah masalahnya.

--^..^--

Aku cuma pingin Allah sayang,
Aku hanya ingin Allah Ridho,
Meskipun iman masih kocar-kacir,
Aku akan berusaha untuk itu semua
Pokoknya asal Allah cinta

-puisi ala anak SD-

--^..^--

Aku senang saat melihat adik-adikku tumbuh, berkembang dengan pemahaman yang baik. Semoga semua semakin solihah dan tidak seperti mbaknya ini. :’)

--^..^--

“Romantis adalah saat ketika kata tak perlu terucap, hanya mata saling tatap, dan kita tahu cinta menggelora bagai samudra. Namun tak sampai sedetik, menunduk adalah pilihan, teriring istighfar dengan hati malu mohon ampunan. Astagfirullah, jaga hati-hati itu Ya Robb….”

-Part Amigdala-


~Aez__
Nov 4, 2014

Read more...
separador
Diberdayakan oleh Blogger.

Salam ^__^

Foto saya
Jogjakarta Hadiningrat, Indonesia
Terkadang tulisan seperti diam, adalah pilihan terbaik disaat hati dan lidah lelah untuk berkata.. Welcome In My Abstract Mind... ^^

Categories

Followers