Jika
kesunyian tak mampu menghadirkan ketenangan, jika sujud dan ruku’ kita tak lagi
mendatangkan ketentraman dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita tengok dalam
diri kita. Kita perlu mengambil jarak dan melakukan hentian sejenak dari
kesibukan-kesibukan yang terus memacu kita untuk berlari. Kita perlu mencari
kejernihan ditengah hiruk pikuk kehidupan maupun mimpi-mimpi.
– Salah satu
quote di buku agenda, lupa ntah tulisan sendiri atau ngutip dari mana -
***
Astagfirrullahal ‘adzim....
Telah
terbangun tubuh ini ya Allah, di subuh yang mataharinya lembut mengikut
titah-Mu. Telah tersadar badan ini dari tilam yang menenggelamkan lelah dalam
mimpi-mimpi. Telah terbasuh pula wajah ini dengan sejuknya udara yang menusuk
membuka kelopak mata dan menyaksikan irama alam yang Engkau ciptakan. Tetapi
jiwa ini, Ya Allah, rasanya masih lelap dalam tidurnya. Terlalu pengecut untuk
maju dalam pentas nyata.
Telah
terbentang lebar mata ini menikmati pagi-Mu yang daun-daun dipepohonannya terhampar
hijau, yang embunnya membasahi pilar-pilar, yang anginnya menerobos masuk
mengecup kening dengan dinginnya. Dipagi ini ya Allah, aku masih dapat
membayangkan wajah saudara-saudariku, yang senyumannya menegakkan sendiku dan
wajah cerah serta tawa ceria yang rasanya dapat membuat hidupku bertambah lama.
Alangkah
segarnya pagi ini ya Allah, engkau ciptakan alam yang sendunya menenangkan
jiwa-jiwa yang gelisah. Kau limpahkan kasih sayang dalam hati yang
mendendangkan ukhuwah didada ini.
Ciptaan-Mu
tiada dua, skenario-Mu sempurna, ketetapan-Mu tanpa cela, ayat-Mu lengkap luar
biasa. Tapi kenapa hati ini selalu merasa gelisah, ya Allah... ataukah didalam
tubuh yang sehat dan mata yang masih dapat melihat dengan terang sesungguhnya
hati ini buta, bisu dan tuli sehingga tak dapat merasa begitu luasnya kasih
sayang, rahmat dan cinta-Mu?
~Aez~
Next Part....
0 komentar:
Posting Komentar