Dipandang ia mengingatkan pada
pemilik-Mu
Dengan senyum samar dibalik tunduk yang
malu-malu
Hanya sekilas tapi cukup bikin sesuatu
Dipandang ia membuat keki
Santunnya tulus dari hati, tak melulu
demi pencitraan duniawi
Didekatnya jiwa jadi tau diri
Dipandang ia menelanjangi aib
Bukti nyata bahwa ‘aku’ jauh dari baik
Inspirasi cari ilmu biar makin naik
Dipandang ia mempesona
Lihatlah lembut dan sikap nalurinya
Tak kaku, tak jua seenaknya
Dipandang ia membayang cinta
Pakaian sederhana terjulur panjang nan
rapat bersahaja
Pertanda betapa ia serius menjaga untuk
kekasih halalnya
Dipandang ia teringat surga
Semua nyaman dengan setiap akhlaknya
Duhai, beruntung yang dapat menaklukkan hatinya
Dipandang ia menggetarkan kalbu
Terpandang masa depan meski hanya sekilas lalu
Fulan terbaik adalah hak-mu atas Rab-Mu
***
Ia
wanita air putih
Yang
selalu pertama kau cari saat dahaga
Yang
sederhana namun kan kau rindu dalam setiap harinya
Yang
hanya dengannya kau dapat hidup dengan tawa
Tanpa
pewarna, tanpa gula. Karena ia menyerahkan padamu untuk membentuknya
Ia
setia dengan bijaksana. Ia adalah cikal dari semua pesona minuman lainnya
Ia
istimewa dengan caranya.
-Kata yang duduk disebelah saya "bagian ini untuk suaminya tho Mbak Vi" ya...ya... boleh deh-
-Kata yang duduk disebelah saya "bagian ini untuk suaminya tho Mbak Vi" ya...ya... boleh deh-
***
Jangan tanyakan kenapa
air putih. Karena bila dipaksa menjawab, hanya
karena saat menulis ini saya ditemani segelas air putih. Hoho...
Ditulis
setelah menemui seseorang yang... Robbanaa...
bahkan bila saya lelaki mungkin sudah jatuh hati padanya.haha... Dan lagi-lagi
pikiran itu muncul, “wanita seperti ini yang cocok untuk lelaki shalih seperti
itu” *istigfar*
Pandangan Sejuta Makna
~Àez~