Bismillah…
Siapa
yang tak tau mengenai kisah Ali dan Fatimah. Kisah maha romantis jika dengan
Romeo Julietnya Mbah Shakespeare yang katanya mendunia saja tetap jauh
kelasnya. Bagaimana mungkin sikap cemen Romeo bisa disandingkan dengan jantannya
Ali dalam menapaki jalan cintanya. Sekuku hitampun tak ada.
Dibekunya
cerita romansa bersebab ketidakmampuan, kisah Ali dan Fatimah menjadi oase bagi
para penganut kesucian. Seperti hujan pertama di akhir musim kemarau, penuh
pengharapan. Menjadi pengokoh dan pupuk dalam menyongsong janji-janji Tuhan.
Tapi
kawan, saat semua teladan itu sudah kita ikhtiarkan; memantaskan diri, menjaga
izzah dan iffah, meningkatkan kualitas dan lain sebagainya namun pada ending
tak sama dengan kisah mereka. Apa kemudian yang akan kita lakukan?
“Allah tak pernah salah”
Cukup
ingat kalimat itu dan lanjutkan ketaatanmu.
Jika
pada akhirnya nanti kisah kita tak sama dengan kisah mereka, percaya saja jika
ia akan berakhir dengan cerita yang jauuh lebih indah lagi.
Karena
Tuhan tak pernah salah.
Sekali
lagi,
Karena
Allah tak pernah salah, sayang……
***
Terlahir dari cerita malam tadi, dan untuk semua pertanyaan yang sama diribuan kisah serupa.
Yang menulis adalah ia yang belum pernah merasakan, banyak khilafnya, maafkanlah...
Untuk gadis manis dengan satu cinta dihatinya,
#bighug ^^
--Aez