Warning :
Namanya saja serenade, jadi bakal aneh kalau isinya malah something fun, hehe
Bismillah...
Ini adalah ungkapan
yang seharusnya sudah saya tuliskan beberapa waktu lalu. Ungkapan rasa
terimakasih teramat dalam bagi semua yang telah berjuang untuk saya dan untuk
kita bersama. Mereka para pejuang yang telah memberikan segalanya untuk
perjalanan ini. Perjalanan panjang yang menuai langkah-langkah sulit dalam
setiap jengkalnya. Namun meski tahu ini sulit masih saja kita tetap melangkahi
tapak demi tapak. Karena kita percaya bahwa setelah kesulitan akan datang
kemudahan, bahwa seperti hujan yang turun, setiap masalah pasti akan ada
akhirnya dan berganti dengan pelangi yang menjadi awal cerahnya hari.
Mungkin ini hanya
akan jadi catatan usang di kemudian hari. Namun saya berharap, ketika nanti
kita buka lagi untaian kata ini akan teringat kembali memori dari setiap lembar-lembar
perjalanan ini. Mungkin akan ada senyum yang terkembang, tawa kecil yang
tersemat, ataupun isak dari air mata yang menetes.
Walaupun di setiap
perjalanan pasti ada cerita yang dapat mengembalikan saya pada kenangan kala
itu. Menggambarkan tiap garis arti dari sebuah perjuangan dalam satu fase
kehidupan. Tapi di sini, di sinilah lebih banyak cerita yang akan menjadi
kenangan. Untukku, untukmu, dan untuk orang-orang di belakang yang tak kita
tahu.
Dari langkah
pertama diranah ini tak terasa akhirnya sampai diakhirnya. Bulan pertama menjadi masa yang mendebarkan. Dimana
belajar ini dan itu juga bayak hal layaknya kita alami dimasa-masa permulaan.
Dilanjutkan bulan-bulan selanjutnya yang ternyata semakin luar biasa. Saling
mengenal, memahami, memaafkan. Meski sebenarnya usaha saya tak lebih besar dari
usaha yang mereka lakukan. Bulan-bulan terakhir menjadi bulan terberat. Namun
disanalah pembuktian dari kesolidan yang kita bangun. Mendebarkan.
...
Memperkenalkan
‘mereka’ dalam catatan ini.
Seseorang yang selalu
bisa diandalkan. Pendengar yang baik dengan tingkat pengertian yang susah diicari tandingan. Sosok yang tak bosan mengalah untuk menggantikan saya ngomong didepan, dia adalah kadiv yang selalu mengayomi hingga akhir perjalanan ini. Seorang lagi punya kepiawaian menetralisir
suasana. Penghibur yang selalu bisa membuat tertawa. Sang reminder paling
juara. Sosok pemikir terbalut acuh yang ternyata sepaham dalam mencerna. Satu-satunya partner staff ditempat ini
yang meskipun kita terlalu banyak berbedaan namun sepertinya dalam tingkat yang
lebih renik kita bertemu dalam pertautan string. ‘Karena mungkin kesukaan kita
berbeda, tapi ketidaksukaan kita sama’. Keduanya dengan cara yang sulit
dijelaskan berhasil membimbing dan membawa saya dititik akhir ini dengan banyak
cerita. Terimakasih atas pemahaman dan pengertian untuk semua sikap
ajaib saya, untuk semua kepercayaan pada setiap ucapan bahkan ketika yang lain tak sudi
mendengar.
Divisi dengan formasi
kita bertiga cukup membuat tak yakin pada awalnya. Namun seiring berjalannya
waktu saya baru paham dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing justru
disanalah kekuatan tercipta. Saling melengkapi
antara satu dan lainnya. Hingga di akhir saya meyakini, bahwa divisi ini tak
akan sebaik itu jika bukan kalian yang menjadi laskarnya. Dan untuk selanjutnya
tak akan ada yang bisa menandingi kekerenan kita bertiga dalam laga ranah ini.
(Maaf yang nulis lagi overpede, hoho)
Dengan sifat
sama-sama sulit dalam penyampaian justru melahirkan
keajaiban. Hanya dengan bermodal anggukan, geleng, melihat bahkan sebuah
diam kita sudah saling paham apa yang dimaksudkan. Meski orang-orang diluar
cukup sering ‘menyalahkan’ tapi inilah kami, yang sudah berusaha sebaik-baiknya
untuk melaksanakan amanah yang diemban.
Dan terakhir, terimakasih
sebesar dan setulus-tulusnya untuk ke 24 hero lain yang
sudah berjuang dan mewujudkan mimpi kecil saya ditempat ini. (Meski kecil ternyata tetap berdarah-darah dalam menggapainya) Tetap ber-27 sejak
DF mengetuk palu hingga yudisium diikrarkan. Mimpi yang terikrar melihat fakta sebelumnya
begitu banyak yang keluar barisan ditengah jalan. Bahkan untuk kepengurusan
kali inipun mimpi itu sudah mustahil untuk diupayakan. Juga pada tigabelas meski kini berkurang dua Hero baru yang
InsyaAllah akan jauh lebih baik dari kakak-kakaknya. Tetap kobarkan semangat
dan selalu ingat bahwa kami mempercayai dan berharap banyak pada kalian. Mohon maaf apabila
kami belum bisa memenuhi semua tuntutan dan harapan, selanjutnya marilah kita tetap berkarya untuk masjid
tercinta ini.
…
Walaupun yang bersangkutan kecil kemungkinan membaca, tapi catatan ini
dipersembahkan untuk dua laki-laki ajaib yang kenyamanan hidupnya terganggu
karena harus bekerja dengan saya : Mas Ali dan Mas Izar, terimakasih untuk semuanya… ^^
"Bila
yang kita lakukan untuk kebaikan, semenyakitkan apapun prosesnya, InsyAllah
akan tetap dirasa hasilnya meski itu diakhir, entah kapan atau bahkan ketika
sudah sangat terlambat sama sekali"
Kita bangun TeMUA didalam perbedaan | Jika satu kuat kita tetap bersinar | Slalu percaya tak ada yang sempurna | dan Temua selalu berjaya~~|[S.I.D Song] -Pemkad TMUA 1433-1434 H- |
Adopted Ahta memorize
Untuk mereka yang mengajarkan bekerja dengan hati dan ketulusan.
From the deep of
the heart, Vivi
~Aez~