Ramadhan bersama TMUA kali ini tetap luar biasa, se-luar biasa para jagoan-jagoan SAFIR yang kalau kata saya lebih
tangguh dari satria baja hitam. Namun sedikit bumbu yang menjadikannya lebih
seronok adalah jadwal UAS yang juga jatuh pada hari-hari sibuk ramadhan. Rasanya...?
Beuuhh....
Sedikit
bercerita, meskipun saya ini anak nakal, gak suka sekolah de el el, tapi saya
paling anti jika ada yang tidur dikelas saat ujian, Mbok ya inget anak istri dirumah gitu lho. Bisa-bisanya tidur
disaat uang hasil jerih payah orang tuamu dipertaruhkan. Kalau tidur pas kelas
KBM ya maklumlah (soalnya saya lumayan pengikut mahzab ini, hehe) tapi kalau
pas ujian, what the...?
Tapi sepertinya semua berubah saat negara api menyerang moment pagi itu.
Hari
itu ujian masuk di jam pagi, seingat saya makul yang diujikan adalah metopen. Sehari
sebelumnya lumayan kipas-kipas karena dikira UAS hari itu bersifat open book. Tapi
ketika kertas soal selesai dibagikan dan dengan huruf yang dicetak tebal plus
pake caps lock, jelas-jelas terpampang CLOSED BOOK disana. Nah, mantap sudah.
Kelas
kembali berjalan semestinya, ya wis bayangne saja ‘semestinya’ disana itu
gimana. Saya juga dengan tampang sok serius mulai bolak-balik kertas soal. 5
menit, 10 menit...
Kemudian
terlihat jelas disana ada seseorang seperti orang teler, terlihat sedang
berusaha keras membuat matanya tetap terbuka dengan berkali-kali
menggerak-geakkan kepalanya atau mengusap wajahnya. Namun sepertinya ia kalah,
karena selanjutnya pemandangan yang ada adalah ia tertelungkup dengan sebelah
tangan menjuntai memegang kertas soal dan tangan satunya menjadi bantal
kepalanya. Iya bener, ia (ke)tidur(an) meninggalkan ke 50 soal objektif dan
soal essay yang belum ada sepersepuluh dikerjakannya. Benar-benar tak tahu adat
orang itu....
Entah
sudah berapa lama. Tiba-tiba saja “Woii... Vi’ kertasmu udah banjir ituuuh. Mending
sini tak salin jawabanmu dari pada ditidurin kayak gitu” si Im, manusia yang
sudah berkali-kali tak usir kalau ujian jangan duduk dibelakang saya tapi teteeeep
aja (secara tidak beruntung selalu dapat posisi yang sama dikelas apapun)
berada disana menendang-nendang kursi yang saya duduki.
Lalu,
Manusia
yang namanya Vivi tadi bangun dengan muka linglung plus innocent, persis
ekspresi teman-teman yang paling bikin saya eneg saat dulu ketika kejadian yang
sama. Ingak-inguk sebentar, memastikan pengawas gak tertarik sama saya, lalu
kembali mengerjakan (baca : menebak2) soal-soal tadi.
Mungkin
selama romadhon, perubahan pada proses kinerja tubuh apa ya yang meyebabkan
demikian. (sok ilmiah ini), dan karena faktor “sok-sokan kuat” juga
sepertinya. Beberapa kali mengalami moment itu. Dimana benar-benar tidak kuat
membuat mata tetap melek. Rasanya itu seperti orang pingsan (mbuh ya pingsan itu
rasanya seperti apa, tapi ya kira-kira
seperti itu). Pokoknya langsung bleg.Tapi entah, saya kok suka. Rasanya itu benar-benar nikmaaat
banget tidurnya, gak kerasa apa-apa. Hehehe. Ibarat HP yang kehabisan batre itu
nah, langsung nge-off secara otomatis. Keren kan. :D
Begitulah,
seumur-umur itulah first moment tidur saat ujian, ya...eunggg.. yah... (kehabisan
kata-kata) biar sajalah. Malah bisa untuk cerita anak cucu kelak. Hehe
***
Begitulah
Allah kawan, ia membiarkan semesta mencatat setiap tabiat, rasa, ucapan, sikap serta
hati secara teliti dan pasti. Menyimpannya diam-diam untuk kemudian diberikan
balasannya nanti.
Sahabatku,
mungkin cerita ini hanya terkesan main-main. Tapi percayalah, suatu saat kau
akan mengerti maksud dari semua ini. Maka jaga sikap dan hatimu slalu yaa...
Allah itu maha adil lan mboten sare kok... :)
***
Romadhon
tep paling Joss lah pokoke.... ^^9
~Aez~
0 komentar:
Posting Komentar