:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :1: :2: :3: :4: :5: :6: :7: :8: :9: :10: :11: :12: :13: :14:

Welcome In my blog

"Kata-kata bisa mengobati atau melukai, memberikan harapan atau merampasnya"

Aez Quote

Not trial and error but trial and learn

Total Tayangan Halaman

Lokinfo

Translate

Tag Cloud

Entry Populer

Kamis, 25 April 2013

Allah Sedang Mendewasakanmu


“Kamu tahu, bahwa hatimu itu ibarat sebuah bejana yang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yang bisa memecahkannya”

Wahai diri,
Bila hatimu begitu resah pada hal-hal disekelilingmu, apakah itu tanda bahwa jauhnya hati dari pemilikmu?

Wahai diri,
Bila hatimu menjadi marah saat perbuatan tak disambut sesuai harapmu, apakah itu tanda bahwa ikhlas masih jauh dari situ?

Wahai diri,
Bila hatimu masih ingin dilihat manusia, apakah itu tanda tidak sampainya rahmat Tuhan dalam harimu?

Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah... Bukankah katamu semua hanya karena Allah?

Hati karena Allah tidak pernah membenci, hati karena Allah tak pernah peduli pandangan manusia, hati karena Allah jauh dari kata mengeluh, hati karena Allah rindu menegakkan ajaranNya, hati karena Allah tak pernah lelah dalam kebaikan. Hati karena Allah itu adalah hati yang dirindukan, karena ia begitu manis. Jauh lebih manis dari apapun yang bisa dibayangkan.

Sekarang tanyakan hatimu, sudahkah ia baik?

"Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain. Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka hingga kamu dibenci oleh mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah kamu berkeras kepala atau bekerja tanpa tujuan. Janganlah kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja. Kemudian tangisilah dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron."
–Khidir kepada Musa-

Bila hatimu bertanya-tanya kenapa saat masalah dihadapanmu yang jelas terlihat saja sudah begitu banyak tetapi Allah masih membonusi dengan kejutan-kejutan masalah dari luar yang sebegitu kompleks dan datangnya tak pernah disangkakan. Jangan bersedih. Berdirilah didepan cermin. Pandangi wajahmu yang muram itu. Jelek bukan? Perlahan, tariklah bibirmu menjauh dari titik sentral. Terus, perlahan hingga ia sempurna tersenyum. Lalu ucapkan. “Terimakasih Allah. Kau percayakan begitu banyak pembelajaran ini. Alhamdulillah... Aku sedang didewasakan”

***
“Ya Rabb, saat aku berbuat kebaikan bukan untuk mendapatkan balasan kebaikan dari orang lain. tapi itu semata-mata mencari ridhoMu saja.”
Allah, ajari hati kami...

Nasehat untuk diri pribadi
~Aez~
Mabit Ulil albab, Apr 25-26, 2013
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Salam ^__^

Foto saya
Jogjakarta Hadiningrat, Indonesia
Terkadang tulisan seperti diam, adalah pilihan terbaik disaat hati dan lidah lelah untuk berkata.. Welcome In My Abstract Mind... ^^

Categories

Followers