:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :1: :2: :3: :4: :5: :6: :7: :8: :9: :10: :11: :12: :13: :14:

Welcome In my blog

"Kata-kata bisa mengobati atau melukai, memberikan harapan atau merampasnya"

Aez Quote

Not trial and error but trial and learn

Total Tayangan Halaman

Lokinfo

Translate

Tag Cloud

Entry Populer

Senin, 25 Agustus 2014

Persepsi


Siapa yang senang menulis? Siapa yang senang berbicara?

Sebagian orang ada yang senang menyampaikan apa yang difikirkannya melalui pembicaraan. Dan memang ada yang berprofesi sebagai penyuluh atau penyampai suatu informasi melalui bahasa verbal. Tapi ada juga yang memilih menyampaikannya melalui sebuah tulisan. Mari kita lihat apa perbedaan yang indah antar dua kepribadian ini.

Pertama, pribadi yang senang menyampaikan sesuatu hal melalui bahasa verbal. Terlihat disini ia adalah invidu lugas yang lebih terbuka kepada orang lain. Lebih senang berbicara langsung ketimbang melalui surat. Dan lebih senang bertelepon ketimbang berkirim pesan singkat.

Percaya diri yang baik dan mumpuni jelas ada dalam karakter yang terbuka ini. Siap menyampaikan apa yang dilihat, fikir dan rasakan secara gamblang. Tidak lagi mengumpat dibalik rentetan surat elektronik atau pun pesan singkat dengan berbagai model.

Bagaimana dengan kepribadian ke dua, yang lebih senang menyampaikan apa yang dirasakannya melelaui sebuah tulisan? Bisa jadi ia adalah pribadi yang lebih tertutup dan bisa lebih lugas menyampaikan paparannya melalui rangkaian kalimat.

Bisa jadi karakter ini adalah yang senang dalam kesendirian. Artinya lebih nyaman jika menyendiri dan dalam keheningan. Tidak terlalu suka keramaian bahkan bisa asik dengan dunianya sendiri yaitu tulis menulis.

Apakah si penyuka tulis menulis ini adalah seorang yang pemalu? Ya bisa saja. Mungkin saja segala yang dirasakannya lebih bisa dimengerti orang lain jika disampaikan melalui sebuah tulisan. Grogi? Mati gaya jika berhadapan langsung dengan orang lain, terlebih orang yang baru dikenalnya? Mungkin saja

Apakah si pembicara merupakan seseorang yang ekstrovet? Dan si penulis adalah pribadi yang introvert? Belum tentu. Bisa saja mereka hanya menemukan keasyikannya sendiri di dunianya masing-masing. Yang satu senang bersosialisasi dengan ngobrol langsung dan yang satu senang bersosialisasi melalui tulisan.

Bagi yang senang berinteraksi langsung pasti dunia sangatlah terlalu indah jika hanya digambarkan melalui sebuah tulisan, mungkin tak bisa tergambarkan seluruhnya jika tak disampaikan secara verbal.

Lalu bagaimana sebuah dunia dimata yang senang menulis? Dunia itu indah, dan sesungguhnya menulis itu lebih dari sekedar berbicara. Ya, dua pendapat menarik yang tidak boleh disalahkan satu sama lain.
Yang pasti keduanya adalah pribadi yang sama-sama menarik dengan keunikannya masing-masing.
***

-Hasil Sharing Bunda Dewi-

Saya lebih suka yang kedua. Lagian saya terlalu gagap bila disuruh berbicara. Kalau harus bercerita atau ngobrol rasanya itu canggung, mati gaya, krik-krik, garing dan masih banyak lagi yang memaksa saya untuk memilih berhenti. Apalagi yang jam terbangnya belum terlalu banyak dalam berinteraksi dengan saya. Ah sudah, takut salah paham. Diam aja malah aman. :D

Tapi tahukah, dalam menulis atau apapun yang masih sekeluarga dengannya sebenarnya memiliki masalahnya sendiri. Contoh mudah adalah bahasa ‘tulisan’ SMS.

Dulu, saya inget banget. Balasan SMS dari saya satu kalimat itu udah bagus. Paling banter “ya”, “Enggak”, “bentar lagi”, “udah” dan yang semisalnya. Sampai suatu hari seseorang protes habis-habisan dengan gaya sms saya yang katanya begini dan begitu.

Setelahnya saya mulai belajar ‘memanjangkan’ setiap sms yang saya kirim. Berefek keterusan hingga saat ini. Karena pada dasarnya saya memang lebih bisa bicara lewat tulisan jadi sms saya memang cukup ‘gapyak’ disbanding aslinya. Meski pada beberapa kasus, ketika niatnya saya bercanda lewat media itu sering dianggap serius oleh penerima. Mungkin karena imej saya udah kaku apa ya. Tapi saya maklum pake banget kok kalau tentang ini. J

Yang jadi masalah adalah saat ada (lagi) seseorang yang mengkritik gaya sms saya yang sekarang. Katanya terlalu begini dan begitu. *hela nafas*
Inti dari tulisan ini, semoga saya bisa menerapkan semuanya dalam sikon yang tepat. Karena ternyata panjang ya salah, pendek ya ndak jauh beda. J

Ruang Penyimpanan
26082014
Aez--
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Salam ^__^

Foto saya
Jogjakarta Hadiningrat, Indonesia
Terkadang tulisan seperti diam, adalah pilihan terbaik disaat hati dan lidah lelah untuk berkata.. Welcome In My Abstract Mind... ^^

Categories

Followers