Kenapa Qiyamul Lail, kenapa
puasa sunnah, kenapa dhuha terasa begitu berat? Padahal tidak ada manfaat selain untuk
diri pribadi.
Kenapa berkeliling orang-orang
baik, kenapa berkeliling majelis ilmu namun tak berimbas pada perbaikan akhlak?
Padahal hati yang tak tertutupi ‘kotoran’ pasti akan menerima semua itu dengan
gembira.
Kenapa akal, kenapa
hati, kenapa perilaku tak kunjung menemukan irama kekompakan dalam menentukan
arah? Apakah ikhlas, ataukah ‘karena siapa’ dalam melakukannya yang masih butuh
perbaikan.
Karena,
“Bila LILLAH, maka tak kan ada LELAH apalagi KESAH”
-Renungan Sebelum Tidur-
__________________________________________________
Kekurangan orang lain
jangan dicari, karena jika melakukan hal itu dapat membuat lupa akan kekurangan
diri sendiri. Sebaik-baik manusia pasti punya kekurangan, pun seburuk-buruk
manusia tetap memiliki kelebihan. Maka sibuklah dengan kekurangan diri, NAMUN
jangan menutup mata pada teman yang memerlukan nasehat bila dirimu mampu.
Maka jadilah dirimu
yang apabila bertemu menjadikan kebahagiaan/ketenangan pada orang lain. Jangan sebaliknya.
Taukah, meski ini terbaca sederhana, tetapi pada prakteknya cukup menguras
tenaga ternyata. ^^
Jadi?
Jadi, lakukan saja yang
terbaik. Apapun hasilnya...
~Aez~
0 komentar:
Posting Komentar